Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Tanah, kuasa dan niaga : dinamika relasi antara orang Kerinci dan Kerajaan - Kerajaan Islam di sekitarnya dari abad XVII hingga abad XIX

Text

Tanah, kuasa dan niaga : dinamika relasi antara orang Kerinci dan Kerajaan - Kerajaan Islam di sekitarnya dari abad XVII hingga abad XIX

Sunliensyar, Hafiful Hadi - Personal Name;

Orang Kerinci atau dalam bahasa lokal disebut sebagai Uhang Kincai atau Uhang Kinci adalah mereka yang secara geografis menghuni wilayah
Kerinci. Akan tetapi, batasan geografis Kerinci di masa lalu tentulah tidak sama dengan batasan administratif saat ini. Sumber-sumber tradisi lisan menyebutkan bahwa cakupan geografis Kerinci di masa Kesultanan Jambi terdiri dari dua bagian. Pertama disebut sebagai Kerinci Tinggi, yaitu wilayah di sepanjang aliran Sungai Batangmerao dan wilayah di bagian hulu aliran Sungai Batangmerangin. Kedua disebut sebagai Kerinci Rendah yaitu wilayah di bagian hilir Sungai Batangmerangin, serta sepanjang aliran Sungai Batangmasumai dan Sungai Batangtantan. Sebagian orang Kerinci juga menghuni aliran Sungai Tabir tetapi telah bercampur dengan komunitas-komunitas lain. Orang Kerinci dan kebudayaannya telah menjadi objek penelitian yang sangat menarik terutama pada tinggalan-tinggalan naskah kuno yang mereka punya. Orang Kerinci memiliki kebiasaan menyimpan naskah-naskah kuna peninggalan para leluhur sebagai pusaka serta menganggapnya sebagai benda keramat (Voorhoeve, 1970; Kozok, 2006). Naskah-naskah tersebut biasanya disimpan di dalam tabung bambu yang dibalut dengan kain dan dimasukkan ke dalam peti penyimpanan bersama barang-barang pusaka yang lain. Peti penyimpanan itu kemudian diletakkan di atas loteng rumah adat. Pembukaan peti dan Pembersihan barang-barang pusaka itu tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Melainkan harus melaluiserangkaian ritual adat yang digelar secara periodik, biasanya setahun hingga lima tahun sekali. Penurunan pusaka yang dilakukan tanpa melalui prosedur adat yang berlaku, dipercaya oleh masyarakat akan menimbulkan bencana.


Availability

No copy data

Detail Information
Series Title
-
Call Number
091 SUN t
Publisher
Jakarta : Perpusnas Press., 2020
Collation
X, 190 p.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
9786237871194
Classification
091
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Naskah Kuno
Manuskrip
Kerajaan Islam
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
  • 978-623-7871-19-4
    Other Resource Link
Comments

You must be logged in to post a comment

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Pengelolaan Perpustakaan Kemendikbud dilaksanakan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Khusus, dimana pada tahun 2017 Perpustakaan Kemendikbud telah mendapatkan Akreditasi A oleh Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Kemendikbud dikelola secara profesional dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang pelayanan kepada pemustaka.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search